Tempat Chatting bareng

Senin, 12 Januari 2009

Tentang Televisi

Televisi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Television. Kata television diambil dari bahasa Latin tele yang berarti jauh (jarak) dan visio, melihat, kata benda dari visus, terlihat, yang diturunkan dari kata kerja vedere, melihat. Secara umum televisi, yang biasa disingkat TV (dibaca oleh orang Indonesia tivi yang seharusnya teve) mempunyai pengertian:

1) Sebuah alat komunikasi elektronik yang memubngkinkan pemancaran gambar visual dan suara secara langsung (real time).

2) Sebuah alat penerima sinyal dan mendisplaikan dalam bentuk visual.

3) Secara kolektif merupakan program acara yang dipancarkan lewat stasiun televisi.

Jadi, televisi adalah sistem komunikasi penyiaran dan penerima gambar hidup dan suara dari jauh. Istilah tersebut sudah menyangkut semua aspek program acara televisi dan pemancarannya. (www.wikipedia.org).

Sejarah Televisi

Televisi, yang ditonton masyarakat sepanjang hari, sepanjang tahun, menjalani sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-19. Seorang mahasiswa Jerman, Paul Gottlieb Nipkow, mengusulkan dan mematenkan televisi eletromekanik yang pertama pada tahun 1885. Piringan, berlubang-lubang membentuk spiral mengarah ke tengah, berputar Nipkow menjadi “televisi” pertama. Tahun 1990, Constantin Perskyi dalam, the International Electricity Congress, memperkenalkan kata televisi dalam papernya yang me-review elektromekanik teknologi karya Nipkow dan lainnya. Boris Rosing dan mahasiswanya Vladimir Kosma Zwarykin pada tahun 1911 “sukses” dengan sistem televisi menggunakan mechanical mirror-drum scanner untuk dipancarakan lewat kabel dengan cathode ray tube sebagai pesawat penerima.

John Logie Baird dan kawan-kawannya di Inggris pada tahun 1925, dengan piringan Nipkow menciptakan sistem untuk pemindaian (scanning), pemancaran, dan penerimaan citra bergerak. Berbeda dengan tv elektronik saat ini dengan beberapa ribu garis resolusi, televisi Baird hanya memiliki 30 garis vertikal yang cukup mereproduksi wajah seseorang. Tiga tahun kemudian (192 8) Beird berhasil memancarkan sinyal televisi transatlantik yang pertama. Tahun 1931 dia berhasil mengadakan siaran lansung pertamanya. Tahun 1936 sistemnya mencapai puncak pada 240 garis yang disiarkan oleh BBC, sebelum sistemnya dihentikan dan diganti dengan sistem elektronik dengan 405 garis.

Pada saat Baird di Inggris melakukan penemuan citra bergerak, di Amerika pada tahun yang sama, dengan sistem yang hampir sama, Charles Francis Jenkins berhasil memancarkan citra dengan 48 garis per gambar dan 16 gambar per detik.

Perkembangan televisi elektronik tertinggal jauh dengan televisi elektromekanik karena televisi elektromekanik relatif lebih murah, bagian-bagiannya tidak rumit, dan yang utama tidak ada yang tertarik untuk membiayai pengembangan televisi elektronik pada saat tv elekromekanik sudah jauh lebih baik pada saat itu. Namun segala sesuatu ada batasnya, dengan ditemukan sistem yang lebih murah, masyarakat melihat sudah waktunya untuk berubah. Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth membuat gebrakan yang membuat televisi elektronik dapat dikembangkan. RCA melihat bahwa televisi elektronik aklan lebih bernilai komersial dari pada televisi eletromakenaik. RCA bersedia membiayai pengembangan ide Farnsworth dan Zworykin. Tahun 1934, televisi eletromekanik menjadi barang yang ketinggalan jaman, walau beberapa stasiun televisi tetap bersiaran dengan eletromekanik sampai tahun 1939.

Pada tahun 1939 RCA dan Zwarykin bersiaran dengan program reguler yang dimulai pada saat “penelevisian” the World Fair di New York dan segala sesuatunya bergerak begitu cepat. Pada tahun 1941 National Television Standard Committee (NTSC) diputuskan sabagai acuan standar nasional pemancaran televisi di Amerika Serikat. Lima bulan setelah keputusan tersebut sudah 22 negara yang mengikuti standar tersebut untuk stasiun televisi mereka.

Televisi berwarna bermula tahun 1941, terjadi pertarungan antar RCA dan CBS. Televisi berwarna meraka belum bisa dinikmati khalayak karena tidak compatible dengan pesawat penerima siaran televisi hitam putih milik mayarakat. Televisi berwarna hanya bisa dinikmati oleh para peneliti di RCA dan CBS, dan wartawan yang diundang. Pengembangan belum tuntas, pada tahun 1942 s.d 1945, the War Production Board menghentikan semua produksi peralatan televisi dan radio untuk masarakat sipil. Hal ini membatasai kesempatan para pabrikan untuk memperkenalkan televisi berwarna kepada masarakat luas.

Setelah perang usai ada tiga perusahaan yang berebut memperkenalkan teknologi televisi berwarna, yaitu CBS, RCA, dan CTI. Dari ketiganya yang menang adalah RCA, sebab RCA mampu mengembangkan teknologi TV berwarna tanpa harus mengganti pesawat penerima televisi hitam putih. CBS dan CTI kalah bersaing karena teknologinya tidak compatible dengan pesawat televisi hitam putih yang telah ada. Mayarakat yang ingin menonton siaran televisi berwarna harus mengganti. Saat itu peswat televisi masih sangat mahal (setara setengah harga mobil). Akhirnya secara komersial pesawat televisi berwarna menggunakan standar warna NTSC-RCA. (RCA mempunyai anak perusahaan penyiaran yaitu NBC). Siaran televisi berwarna di Amerika dimulai tahun 1951.

Di Eropa dikembangkan sistem 625 garis untuk transmisi monokrom dengan jumlah frame per detiknya lebih sedikit (24 frame) dari pada yang ada di Amerika. Di Amerika setiap frame terdiri dari 525 garis dan 30 frame per detik. Ketidakpuasan terhadap sistem NTSC Amerika, negara-negara Eropa menggunakan sistem lain yaitu SECAM yang diciptakan di Perancis, dan PAL diciptakan di Jerman. Perkembangan teknologi televisi berwarna di Eropa tidak sepesat Amerika, karena kurangnya motivasi komersial. Lembaga penyiaran di Eropa rata-rata dimiliki oleh negara. Siaran berwarna secara reguler di Eropa pertama kali tahun 1967. Di Amerika siaran televisi hitam putih masih berlangsung sampai tahun 1972 dan di Eropa sampai awal 1980-an.

Televisi semakin berkembang baik teknologi pada perangkat produksi, penyiaran, pemancar, stasiun, dan pesawat penerima., maupun jumlah. Saat ini teknologi sudah berkembang ke arah digitalisasi. Perangkat dan peralatan televisi pada saat ini relatif kompak (kecil) tetapi sarat dengan teknologi yang menghasilkan mutu yang jauh lebih bagus dan akuat dibandingkan dengan beberapa tahun lalu.

Digital Television (DTV) adalah tipe baru dari penyiaran televisi yang mentransformasikan gambar dan suara diambil dengan teknologi digital, ditransmisikan dengan kualitas film, mempunyai kemampuan multicasting dan interaktif. Ini berarti pemirsa mempunyai banyak pilihan tingkat kualitas program televisi digital.

Ada beberapa standar kualitas televisi digital, diantaranya SDTV (Standard Definition TV) dan HDTV (High Definition TV). SDTV, standar dasar kualitas tayangan dan resolusi gambar pada televisi baik yang analog maupun untuk digital, baik yang menggunakan format aspek rasio layara 4:3 atau pun 16: 9. HDTV dengan format aspek rasio 16:9 menampilkan resolusi gambar tertinggi yang diambil dengan peralatan digital dengan suara yang stara dengan CD. HDTV menyuguhkan setandar baru pada kualitas gambar dan suara televisi (http://www.dtv.gov/whatisdtv.html).

HDTV merupakan salah satu format televisi digital, sebagai perbandinganTV analog NTSC per frame terdiri dari 525 garis kali 720 pixel, dengan total 378,000 pixel, sedangkan HDTV mempunyai resolusi 1920 x 1080. total 2,073,600 pixel per frame, fixelnya enam kali lebih TV analog. Sedangkan untuk suara HDTV menyiarkan dengan Dolby Digital/AC-3 audio encoding system. Ini sama dengan suara di gedung bioskup atau home theathre dengan 5.1 channels of sound: tiga didepan (left-center-right), dua di belakang (left - right), dan subwoofer. Kelebihan lain HDTV yaitu multicasting, yaitu bisa menyiarkan 4 program SDTV sekaligus dalam satu channel, pada saat tidak menyiarkan HDTV (http://www.pbs.org/opb/crashcourse/)

Saat ini di Amerika sudah ada sekitar 843 dari 1696 stasiun penyiaran televisi yang sudah mengaplikasikan DTV (http://www.fcc.gov/mb/video/files/dtvonair.html). Semula transisi dari TV analog ke digital diharapkan selesai pada tanggal 31 Desember 2006 (http://www.fcc.gov/cgb/consumerfacts/digitaltv.html), namun pada tanggal 21 Desember 2005, Senat Amerika memutuskan transisi selesai tanggal 17 Februari 2009 (hhtp://broadcastengineering.com/newsletters/eng_update/20051228/#).

Pada saat digital televisi telah beroperasi, bukan berarti pesawat penerima TV analog tidak terpakai. Pesawat tetap bisa dipakai dengan menambahkan converter set-top box. Namun pemerintah Amerika juga menentukan tanggal 7 Maret 2007 semua produksi televisi sudah menggunakan digital tuner sudah tersedia langsung pada pesawat penerima televisi. Para pabrik pembuat pesawat televisi sudah harus menghentikan produksi pesawat televisi analog (www.fcc.gov/cgb/consumerfacts/digitaltv.html) Di Indonesia direncanakan pada akhir Januari 2006 diadakan percobaan televisi digital ( SIARAN PERS No 01/DJPT.1/KOMINFO/I/2006 2 Januari 2006 www.depkominfo.go.id ). Televisi analog hanya menunggu waktu untuk masuk museum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar